Hasil survei poliklinik Geriatri Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) pada Agustus 2008 terhadap sekitar 100 lansia usia 64-83 tahun menunjukkan, sebanyak 76,5 persen dari mereka menjalankan ibadah puasa. Dari total jumlah pasien geriatri (penderita usia lanjut) yang berpuasa Ramadhan, sebanyak 83,30 persen melaksanakan ibadah puasa selama satu bulan penuh.
Meski para pasien usia lanjut atau lebih dikenal sebagai geriatri masih dapat menunaikan ibadah puasa Ramadhan, tidak berarti puasa dilakukan sembarangan. Pasien geriatri perlu mengatur pola makannya secara berimbang agar asupan gizi dan cairan bagi tubuh tidak berkurang selama berpuasa karena lebih rentan terganggu.
Dr. dr. Siti Setiati, Sp.PD, K-Ger, M.Epid dari Divisi Geriatri Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia-RSCM, memberikan beberapa kiat berpuasa yang sehat dan aman pada pasien usia lanjut. Berikut kiatnya agar pasien usia lanjut dapat menjalankan puasa dengan lancar:
1. Atur asupan kalori, 40 persen saat sahur, 50 persen saat berbuka, dan 10 persen saat sesudah tarawih.
2. Konsumsi cairan 30-50 cc/kg (8-10 gelas) untuk mencegah dehidrasi.
- 2 gelas saat berbuka
- 3-4 gelas saat setelah tarawih atau menjelang tidur
- 1 gelas saat bangun tidur
- 1-2 gelas saat sahur
3. Konsumsilah air atau jus buah antara waktu berbuka dan sebelum tidur.
4. Hindari es, karena dapat menahan rasa kenyang dan mengganggu tenggorokan.
5. Komposisi gizi harus seimbang. Batasi makanan tinggi lemak, teh/kopi, serta gula.
6. Sangat dianjurkan berbuka puasa dengan kurma; karena mengandung gula serat, karbohidrat, kalium, kalsium, natrium, fosfor, zat besi, dan magnesium.
7. Konsumsi vitamin dan mineral yang cukup.
8. Obat-obatan yang harus dikonsumsi diminum saat sahur dan berbuka. Sebelumnya, konsultasikanlah dengan dokter mengenai dosis.
TIPS PUASA BAGI LANSIA
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Comments :
Posting Komentar